Senin, 19 Desember 2011

Adirozal: Forbas adalah Mitra Inklusif Pemerintah

KOPI, PADANG PANJANG - Forum Bahtera Serambi (Forbas), lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang advokasi pendidikan, anggaran dan lingkungan hidup, terima tim assessment, Selasa (22/2) di aula STAI Imam Bonjol Padang Panjang.

Sebanyak dua puluh orang peserta diundang oleh Forbas dalam kegiatan assessment kali ini. Peserta yang berasal dari berbagai unsur dan elemen masyarakat tersebut, seperti organisasi mahasiswa, organisasi kepemudaan, unsur professional dan lainnya, dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah mereka yang pernah mengikuti kegiatan-kegiatan Forbas, sedangkan kelompok kedua berasal dari unsur yang belum pernah mengikuti aktivitas lembaga ini.

Pada pertemuan yang diselenggarakan selama satu hari ini, dihadiri tim assessment dari Jakarta, serta tim Pusat Kajian Sosial, Budaya dan Ekonomi (PKSBE) UNP Padang, yang merupakan lembaga partnership Forbas ini, diawali dengan pengisian angket. Angket ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana peserta yang mewakili unsur masyarakat itu mengenal dan mendalami aspek pelayanan publik, pelayanan kesehatan, pendidikan dan sarana prasarana, serta proses penganggaran APBD kota Padang Panjang tiga tahun belakangan di kota Padang Panjang.

Adirozal, ketua Forbas, yang juga mantan wakil walikota Padang Panjang periode 2003-2008, menyampaikan, pengisian angket tersebut digunakan untuk mengukur sejauhmana pemahaman masyarakat mengetahui proses penganggaran APBD dan pengambilan kebijakan pemerintah kota Padang Panjang. Nantinya, lanjut Adirozal, Forbas sebagai mitra inklusif pemerintah dan masyarakat, akan melakukan berbagai upaya dalam rangka perbaikan dan membantu masyarakat untuk kepentingan daerah ini, ujarnya kepada pewarta-indonesia.

“Forbas sebagai salah satu LSM, sama saja keberadaannya dengan lembaga-lembaga lain yang ada di daerah ini. Kami bergerak dan beraktivitas untuk pendampingan masyarakat, mitra pemerintah, serta sebagai lembaga kontrol keterbukaan informasi publik saat ini,” imbuhnya. (nova)

Sumber : http://www.pewarta-indonesia.com/berita/daerah/4238-adirozal-forbas-adalah-mitra-inklusif-pemerintah.html

Minggu, 18 Desember 2011

Presiden Anugerahkan Kalpataru dan Adipura




Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan penghargaan Kalpataru kepada individu - individu yang berperan dalam pelestarian lingkungan, serta anugerah Adipura kepada kota - kota di seluruh Indonesia yang dinilai bersih. Penghargaan diserahkan di Istana Negara hari Senin (12/6), bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2006. Hari Lingkungan Hidup Sedunia sendiri jatuh pada tanggal 5 Juni 2006, tetapi baru diperingati sepekan kemudian.

Ada empat kategori penerima Kalpataru. Katagori Perintis Lingkungan diberikan kepada samuel Ngongo Lewu, dari desa Tenggaba, Kecamatan Wewewa Timur, Kabupaten Sumba Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur, Abidin Moestakim dari Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan Kecamatan Lombok Barat, provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Wayan Sutiari Mastoer dari Kelurahan Rungkut Kidul, Kecamatan Rungkut, Surabaya Jawa Timur.

Kategori Pengabdi Lingkungan, penghargaan diberikan kepada Salim dari Kelurahan Pulau Panggang Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI, dan Agusdin dari Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Penghargaan Kategori Penyelamat Lingkungan diberikan kepada Komunitas Anak Dalam Air Hitam Bukit Duabelas, Desa Pematang Kabau, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, serta Kelompok Tani Murakapi desa Jabung Kacamatan Panekan Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur, dan Club Pencinta Alam Hirosi Desa Hinekombe, Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua.

Kategori Pembina Lingkungan, penghargaan diberikan kepada A.A Gde Agung Bharata dari Desa Gianyar, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, dan dr.H.Jusuf Serang Kasim, Kelurahan Kampung I SKIP Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur, serta Dr.(HC) K.H Abdul Ghofur dari Desa Banjarwati Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur.

Sedangkan untuk anugerah Adipura diserahkan kepada 4 kategori kota, masing-masing Kota Metropolitan ( 7 kota ), Kota Besar (4 kota), Kota Sedang (16 kota) dan kategori Kota Kecil kepada 18 kota. Peraih Adipura untuk kategori Kota Metropolitan adalah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Surabaya, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Medan dan Semarang.

Untuk kategori Kota Besar, Adipura diberikan kepada kota Pekanbaru, Padang, Denpasar, dan Balikpapan. Kategori Kota Sedang diberikan kepada kota Bengkulu, Blitar, Rejang Lebong, Gorontalo, Gresik, Jepara, Jombanng, Lumajang, Madiun, Palopo, Pare - Pare, Payakumbuh, Pematang Siantar, Tanjung Pinang, dan Tulungagung. Sedang kategori Kota Kecil diberikan kepada kota Bangli, Gianyar, Karangasem, Bengkulu Utara, Kolaka, Klungkung, Sragen, Padang Panjang, Buleleng, Lampung Utara, Tabanan, Badung, Lampung Selatan, Boyolali, Muara Enim, Bangka, Musi Banyuasin, dan Magetan.

Seusai menyampaikan sambutan, Presiden SBY menandatangani sampul hari pertama perangko seri Peduli Lingkungan Hidup yang akan menjadi koleksi dari Museum Perangko yang ada di Taman Mini Indonesia Indah.(nnf)

Bisakah Ini Terwujud di Kabupaten Kerinci ?

Setelah berkeliling didunia maya, tanpa sengaja saya membaca sebuah artikel yang benar-benar membuat saya terharu sekaligus bangga, betapa tidak seorang putra Kerinci yang menjadi Wakil Kepala Pemerintahan tepatnya Wakil Walikota Padang Panjang ternyata berhasil membangun kota dengan julukan "Serambi Mekkah" disegala bidang terutama bidang Kesehatan.Berikut saya lampirkan cuplikannya.

Kamis, 12 Juni 2008

Sarana Kesehatan

Jaringan pelayanan kesehatan di Kota Padang Panjang tersebar di dua kecamatan yang ada. Kota Padang Panjang mempunyai tiga buah Rumah Sakit. Dua buah Rumas Sakit Umum Pemerintah Daerah dan satu lagi Rumah Sakit Islam milik Yayasan Rumah Sakit Islam (RSI Yarsi). Rumah Sakit Umum lama Kota Padang Panjang bisa menampung 60 orang pasien di dalam 6 ruang bangsal (IGD dan bersalin). Sementara itu Rumah Sakit Modern baru Kota Padang Panjang yang terletak di kawasan yang dikelilingi panorama indah di kelurahan Ganting Gunung menyelenggarakan pelayanan medis (Gigi, mata, kebidanan, bedah, penyakit dalam, anak, THT, roentgen, syaraf) dan sebuah Unit Instalasi Gawat Darurat yang siap sedia 24 jam.

Selain Rumah Sakit Umum, Pemerintah Kota Padang Panjang juga menyediakan dua Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan tujuh Puskesmas Pembantu yang tersebar merata di kedua Kecamatan yang ada. Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan meliputi klinik bayi, kesehatan ibu, bantuan untuk orang yang cacat, serta rujuk ke Dokter Spesialis.

RSI Yarsi adalah sebuah Rumah Sakit Swasta yang dilengkapi prasarana tempat tidur sebanyak 50 buah. Rumah Sakit ini melayani perawatan bedah, ibu hamil, paediatric dan perawatan medis, dan lain-lain.

Satu lagi terobosan baru dalam hal pelayanan kesehatan yang berhasil diraih pemerintah daerah Kota Padang Panjang di era Suir Syam - Adirozal ini adalah seluruh warga kota serambi mekah ini bisa menikmati layanan berobat gratis di RSUD dan Puskesmas-Puskesmas dengan menggunakan KTP, dalam arti setiap jiwa yang sudah terdaftar sebagai penduduk yang berdomisili di Padang Panjang sudah dibayarkan premi asuransi kesehatannya kepada PT. ASKES dengan anggaran APBD.

Kebijakan pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Padang Panjang perlu didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) maupun sarana dan prasarana kesehatan yang memadai. Hal ini disebabkan jangkauan pelayanan pada jajaran kesehatan di Kota Padang Panjang tidak hanya melayani pasien yang berasal dari Kota Padang Panjang sendiri namun juga pasien dari daerah tetangga termasuk Kecamatan Batipuh X Koto dan 2x11 Enam Lingkung.

di : http://ayokepadangpanjang.blogspot.com/2008/06/sarana-kesehatan.html


Pertanyaannya, apakah beliau bisa mewujudkannya di Kabupaten Kerinci ?
Untuk itu, tidak ada yang perlu diragukan lagi dari sosok DR. H. Adirozal M.Si, karena beliau sudah membuktikannya didaerah lain. Mari kita berikan dukungan sepenuhnya agar beliau dapat memimpin Kabupaten Kerinci 2013-2018 menuju Kerinci Yang Lebih Maju, Sejahtera dan Mandiri.

PRAKTIK ‘KATABELECE’ MARAK : Moral Siswa Makin Buruk

Pd.Panjang - Singgalang Mantan Wakil Walikota Padang Panjang, H. Adirozal menyoroti praktik ‘katabelece’ dalam penerimaan siswa baru yang semakin marak.
Anak yang seharusnya tidak bisa diterima di sekolah negeri tertentu, tetap bisa lolos lantaran ada katabelece dari pejabat, anggota dewan dan pihak-pihak lainnya.
“Ini bukan isu atau fitnah, tapi fakta yang sesungguhnya. Pada awal tahun ajaran baru lalu, saya banyak dapat informasi tentang praktik kotor tersebut. Jika praktik semacam ini dibiarkan, maka mutu pendidikan kita akan semakin turun,” tegas Adirozal ketika ditemui Singgalang di kediamannya Senin (29/11) malam lalu.
Masih berkaitan dengan pendidikan, Adirozal mengaku prihatin melihat moral para siswa yang semakin buruk. Jilbab bagi kebanyakan siswa perempuan hanya formalitas di sekolah, sementara ketika berada di luar sekolah jilbabnya dibuka.
Pada kesempatan itu, Adirozal juga menilai visi dan misi Kota Padang Panjang saat ini masih bagus dan relevan dengan kondisi daerah. Hanya saja, implementasi dari visi dan misi itu kurang fokus, sehingga hasilnya belum memuaskan masyarakat.
“Visi kesehatan dan pendidikan misalnya, Pemko menggratiskan biaya berobat bagi seluruh warga dan SPP bagi seluruh siswa. Ini jelas tidak tepat, karena seharusnya yang dibantu hanyalah masyarakat tidak mampu,” katanya.
Menurut Adirozal, menyamaratakan antara masyarakat miskin dan kaya hanya terjadi pada negara sosialis, sementara Indonesia (termasuk Padang Panjang) bukanlah sosialis. Sebagai kota yang menjunjung tinggi ajaran Islam, seharusnya yang digratiskan itu hanyalah masyarakat tidak mampu.
“Yang mampu silahkan bayar, yang tidak harus dibantu, itulah kebijakan yang harus ditempuh. Kalau yang dibantu hanya yang miskin, tentu saja akan ada sisa dana dan itu bisa digunakan untuk kepentingan lainnya yang lebih bermanfaat. Saya yakin, kalau hal ini dilakukan Pemko, visi-misi itu akan lebih cepat terwujud,” ucapnya.
Masih terkait dengan kesehatan, ia menilai Pemko setempat juga tidak fokus dalam prioritas pelayanan. RSUD selalu mendapat perha tian besar, sementara Puskes- mas terkesan diabaikan. Pa dahal, Puskesmas berada di garda terdepan dalam mem berikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Kompak Ikut Bantu Korban Banjir

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Edi Januar

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Bencana banjir di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, dimanfaatkan oleh pendukung bakal calon Bupati Kerinci, untuk menarik simpati warga. Mereka menunjukkan kepedulian terhadap bencana yang sedang dialami warga.

Seperti yang dilakukan Komunitas Pendukung Adirozal-Zainal Kerinci (Kompak), yang langsung memberikan bantuan kepada warga korban banjir, tepatnya di Kecamatan Depati Tujuh, Kabupaten Kerinci.

"Ya, ini merupakan salah satu ujud kepedulian kami kepada masyarakat Kerinci, yang saat ini sedang tertimpa musibah banjir," ujar Ketua Kompak, Eko Satrio, kepada Tribun di lokasi banjir, Kamis (3/11).

Menurutnya, bantuan berasal dari sumbangan simpatisan pendukung Adirozal-Zainal, untuk meringankan beban warga korban banjir.
"Bantuan yang kami berikan berupa bahan makanan seperti mie instan. Bantuan diserahkan langsung kepada desa-desa yang menjadi korban banjir luapan Batang Merao," katanya.

Ditanya apakah pemberian bantuan tersebut ada hubungannya dengan politik? Eko membantah. Ia mengaku, pemberian bantuan hanya ujud kepedulian kepada warga Kerinci, dan tidak ada hubungannya dengan politik.

Tidak ada hubungannya dengan suksesi Pemilihan Bupati 2013 nanti. Ini benar-benar merupakan ujud kepedulian kami kepada warga Kerinci yang tertimpa musibah. Jangan sampai kegiatan ini dikaitkan dengan politik," tegasnya.

Sementara itu, Zainal, ketika diminta komentarnya via telepon, mengaku bangga dengan kegiatan simpatisannya di lapangan. "Saya sungguh terharu dengan aktivitas simpatisan kami di Kerinci. Saya kira tida ada masalahnya jika mereka memberikan bantuan kepada warga Kerinci yang tertimpa musibah,"pungkasnya.

Sabtu, 17 Desember 2011

Kawal Basis, Adi-Zainal Sisir Kayuaro

JAMBI-Duet Adirozal-Zainal Abidin yang bakal berpasangan di Pilkada Kerinci 2013 mendatang, kian intensif saja melakukan sosialisasi. Keduanya semakin fokus mengawal basis massa mereka di dua daerah, Hulu dan Hilir. Bahkan, beberapa hari lalu, keduanya mulai menyisir daerah Kayuaro.

“Sekarang kita terus turun di daerah Dapil empat, seperti Siulak, Kayu Aro dan Gunung Tujuh. Sedangkan Pak Adirozal gencar melakukan sosialisasi di daerah hilir, meliputi Kecamatan Danau Kerinci dan Batang Merangin,’’ ujar Zainal Abidin via ponselnya, kemarin.

Lantas, mana daerah basis yang menjadi prioritas? “Semuanya kita prioritaskan, ini hanya karena tokoh masyarakat disana terlebih dahulu mengundang kita, nanti kita akan turun bersama dengan Pak Adirozal,” jawabnya.

Ia mengaku, respon masyarakat sangat positif terhadap visi misi bersama Adirozal untuk membangun Kerinci kedepannya. “Perkembangannya cukup bagus, respon dari tokoh masyarakat sangat baik. Kita akan terus melakukan sosialisasi dan menyampaikan visi misi kita kepada masyarakat,” ungkapnya.

Sedangkan untuk dukungan dari partai politik, menurutnya saat ini pihaknya sudah mengantongi dukungan sebanyak empat kursi atau tiga partai politik.

“Untuk parpol tingkah selangkah lagi, ada beberapa parpol yang kita kantongi rekomendasinya. Namun kita juga akan mengikuti mekanisme parpol, misalnya survei, dimana kekurangannya akan kita perbaiki,” jelasnya. (jambiekspres)

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes