Minggu, 18 Desember 2011

PRAKTIK ‘KATABELECE’ MARAK : Moral Siswa Makin Buruk

Pd.Panjang - Singgalang Mantan Wakil Walikota Padang Panjang, H. Adirozal menyoroti praktik ‘katabelece’ dalam penerimaan siswa baru yang semakin marak.
Anak yang seharusnya tidak bisa diterima di sekolah negeri tertentu, tetap bisa lolos lantaran ada katabelece dari pejabat, anggota dewan dan pihak-pihak lainnya.
“Ini bukan isu atau fitnah, tapi fakta yang sesungguhnya. Pada awal tahun ajaran baru lalu, saya banyak dapat informasi tentang praktik kotor tersebut. Jika praktik semacam ini dibiarkan, maka mutu pendidikan kita akan semakin turun,” tegas Adirozal ketika ditemui Singgalang di kediamannya Senin (29/11) malam lalu.
Masih berkaitan dengan pendidikan, Adirozal mengaku prihatin melihat moral para siswa yang semakin buruk. Jilbab bagi kebanyakan siswa perempuan hanya formalitas di sekolah, sementara ketika berada di luar sekolah jilbabnya dibuka.
Pada kesempatan itu, Adirozal juga menilai visi dan misi Kota Padang Panjang saat ini masih bagus dan relevan dengan kondisi daerah. Hanya saja, implementasi dari visi dan misi itu kurang fokus, sehingga hasilnya belum memuaskan masyarakat.
“Visi kesehatan dan pendidikan misalnya, Pemko menggratiskan biaya berobat bagi seluruh warga dan SPP bagi seluruh siswa. Ini jelas tidak tepat, karena seharusnya yang dibantu hanyalah masyarakat tidak mampu,” katanya.
Menurut Adirozal, menyamaratakan antara masyarakat miskin dan kaya hanya terjadi pada negara sosialis, sementara Indonesia (termasuk Padang Panjang) bukanlah sosialis. Sebagai kota yang menjunjung tinggi ajaran Islam, seharusnya yang digratiskan itu hanyalah masyarakat tidak mampu.
“Yang mampu silahkan bayar, yang tidak harus dibantu, itulah kebijakan yang harus ditempuh. Kalau yang dibantu hanya yang miskin, tentu saja akan ada sisa dana dan itu bisa digunakan untuk kepentingan lainnya yang lebih bermanfaat. Saya yakin, kalau hal ini dilakukan Pemko, visi-misi itu akan lebih cepat terwujud,” ucapnya.
Masih terkait dengan kesehatan, ia menilai Pemko setempat juga tidak fokus dalam prioritas pelayanan. RSUD selalu mendapat perha tian besar, sementara Puskes- mas terkesan diabaikan. Pa dahal, Puskesmas berada di garda terdepan dalam mem berikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes